Syawalan merupakan tradisi masyarakat Kota Pekalongan khususnya masyarakat Daerah Krapyak di bagian utara Pekalongan, yang dilaksanakan setiap hari ke 8 sesudah Hari Raya Idul Fitri.
Hal yang paling menarik dan unik adalah di buatnya Lopis yang berukuran raksasa mencapai berat 2 ton dengan diameter 2,5 mt dan tinggi mencapai 2 mtr.
Lopis merupakan sejenis makanan yang terbuat dari ketan, sehingga memiliki daya rekat yang sangat kuat bila di rebus sampai masak, dan untuk merebus Lopis seberat 2 ton memerlukan waktu hingga 4 hari 3 malam.
Pembuatan Lopis dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antar masyarakat Krapayak dengan masyarakat daerah sekitarnya, hal ini di identikan dengan sifat Lopis yang lengket.
Masyarakat Krapyak tidak mengadakan kunjungan silaturahmi pada hari-hari antara tgl 2 sampai 7 dalam bulan Syawal, melainkan berbondong-bondong berkunjung pada tgl 8 Syawal, yang demikian ini sudah dilaksanakan turun temurun sejak puluhan tahun yang lalu.
Pada saat kami mendokumentasikan tradisi Syawalan ini dilaksanakan pada hari ke 8 setelah Hari Raya Idul Fitri tahun 1443 H / 2022 M.